Setelah Presiden SBY menyampaikan pidatonya, kini giliran Wapres Boediono yang angkat bicara soal hasil Pansus Century. Boediono mengingatkan agar DPR tak bernafsu pada kekuasaan.
Bagi Wakil Presiden Boediono penyelematan Bank Century ibarat menyelamatkan sebuah rumah yang rentan terbakar disebuah kampung. Agar tidak merembet kelainnya, maka rumah itu harus diselamatkan.
Demikian disampaikan Boediono dalam keterangan persnya di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat (5/4). "Meski pemilik rumahnya seorang perampok. Tapi tetap rumah itu harus diselamatkan, agar tidak merembet ke kampung," tuturnya.
Ia mengatakan, penyelamatan Bank Century dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 6,7 triliun, jika tidak diselamatkan tidak hanya berdampak pada dunia perbankan. Melainkan juga rakyat secara keseluruhan.
Dijelaskan Boediono, penyelamatan terhadap Bank Century juga telah terlihat hasilnya. "Seandainya pun itu kelak terjadi biayanya akan kecil. Kerugian akan jauh lebih besar. Kerugian jauh lebih besar jika Century ditutup, rusaknya perbankan rusak," imbuhnya.
Pada Rabu (3/3) malam, rapat paripurna DPR yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie akhirnya memutuskan pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan Penyertaan Modal Sementara (PMS) bagi Bank Century bermasalah. Keputusan itu diambil melalui voting yang akhirnya memenangkan opsi tersebut.
Sebanyak 325 anggota Dewan dari enam fraksi mendukung opsi tersebut dan sisanya sebanyak 212 anggota Dewan memilih opsi A yang menyatakan bahwa pemberian FPJP dan PMS bagi Bank Century tidak bermasalah karena dilakukan untuk mencegah krisis dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlakuWaprea Budiono : nafsu politik sempit yang berlebihan akan memghancurkan cita-cita demokrasi
"DPR dan parpol adalah pilar demokrasi. Kiprah masing-masing pilar ini perlu kita batasi dari nafsu jangka pendek kepada kekuasaan. Belajar dari sejarah, nafsu politik sempit yang berlebihan akan memghancurkan cita-cita demokrasi, kita jangan mengulang masa lalu," ujar Boediono, di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (5/3).
Dalam upaya bersama membangun demokrasi, Boediono mengaku sangat menghormati DPR dan semua unsur masyarakat dalam upaya menciptakan pemerintah yang bersih.
"Saya mengharap dibentuknya panitia BanK Century ini untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Kontroversi Bank Century telah mrnyita banyak waktu dan energi bangsa. Perhatian beralih dari memperhatikan nasib bangsa. Langkah-langkah itu dilaksanakan secara proporsional berkeadilan dan dilakukan lembaga hukum yang berwenang," katanya.
Saat ini, sambungnya, muncul kegamangan dari pejabat negara untuk bertindak cepat. Karena itu ia berharap, masalah ini dapat diatasi bersama.Tidak Mau Khianati Kepercayaan SBT, Budiono Tidak akan Mundur
"Saya sadari menghadapi kritik dan hujatan-hujatan. Saya juga dengar tekanan bertubi-tubi dari beberapa kelompok agar saya sebaiknya mundur, saya dengar tuntutan itu. Tapi bila saya memenuhi tuntutan tersebut saya akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang lari dari tanggungjawab, sebagai pemimpin yang melecehkan kehendak rakyat yang telah memberikan suara," ujar Boediono, di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (5/3).
Disamping itu, Boediono juga mengatakan tidak akan mengkhianati kepercayaan presiden dan meninggalkannya.
"Semua ini tidak dimaksudkan untuk mengatakan bahwa saya sebagai Wapres tidak dapat dihentikan di tengah jalan. Bila mayoritas wakil rakyat di MPR menghendaki, dan bila semua ketentuan dalam Undang-Undang Dasar dan peraturan perundangan lainnya terpenuhi, apapaun keputusan MPR, saya akan mengikutinya," kata dia.
Boediono pun mengajak untuk menjaga agar demokrasi Indonesia menjadi leluasa dan berkembang dengan mantap.
"Untuk itu marilah kita jaga penghormatan atas hak asasi manusia yaitu asas praduga tak bersalah. Marilah kita tidak jadikan demokrasi kita sebagai arena adu massa dan adu kekuatan dana. Hanya dengan itu kita bisa bekerjasama membangun Indonesia yang jaya," paparnya.[Inilah]
Post a Comment