Home »
»
Written By admin on Tuesday, June 26, 2012 | 10:54 AM
Musab Yusuf, yang disebut sebagai putra pendiri Hamas yang membelot dan menjadi mata-mata Israel, datang untuk memberikan kuliah pro-Israel, kata pejabat Zionis hari Kamis, sebagaimana dilansir Al Arabiya(16/6/2012).
Musab Yusuf (Mosab Hassan Yousef) datang ke Israel dari Amerika Serikat atas undangan Ayub Kara, seorang anggota parlemen dari Partai Likud keturunan Arab penganut ajaran Druze.
Meskipun mendapat undangan resmi, Musab sempat ditahan di Bandara Ben Gurion selama lebih dari tiga jam, lapor Jerusalem Post.
“Mereka menanyai saya lama, tapi mereka memperlakukan saya dengan baik dan dengan hormat,” kata Musab.
Dua tahun lalu, Musab Yusuf menerbitkan otobiografi berjudul “Son of Hamas” (Putra Hamas), berisi tentang pengalamannya selama sepuluh tahun menjadi agen rahasia Israel.
Musab Yusuf disebut sebagai putra dari pendiri Hamas yang hingga kini masih dipenjara oleh Zionis, Syeikh Hassan Yusuf.
Musab pindah ke California, Amerika Serikat pada tahun 2007 dan murtad dari Islam lalu memeluk agama Kristen.
Menurut jurubicara Ayub Kara, Mendi Safadi, kunjungan Musab saat ini ke Israel merupakan kunjungan pertama sejak ia pindah ke Amerika. Musab akan berada di Israel selama satu bulan untuk memberikan kuliah di berbagai universitas dan tepat lainnya. Pekan depan ia juga akan melakukan konferensi pers di parlemen Israel.
Musab ditangkap pasukan Zionis setelah ia membeli senjata untuk Hamas. Ia dijebloskan ke penjara tahun 1996. Di dalam penjara itulah Musab berubah menjadi pembenci Hamas.
Setelah itu, Musab menjadi agen rahasia untuk dinas intelijen Zionis, Shin Bet. Secara rutin dia berusaha menjaring warga Palestina dari berbagai kelompok –termasuk yang mendekam di penjara Israel- untuk bekerja menjadi informan Zionis dengan cara memeras mereka atau mengiming-imingi targetnya dengan uang dan pekerjaan, serta izin perjalanan.
Shin Bet menjulukinya dengan sebutan “Pangeran Hijau”, merujuk pada bendera Hamas yang berwarna hijau. Shin Bet menganggap Musab sebagai aset yang luar biasa berharga.
Tahun 2010 Amerika Serikat memberikan suaka sementara bagi Musab. Gonen Ben-Itzhak, seorang pensiunan agen intelijen Israel yang menangani Musab, bersaksi secara langsung di Amerika dalam proses pemberian suaka tersebut.
Pemerintah Zionis belum mengomentari jasa-jasa Musab bagi Israel. Namun, para anggota Komisi Urusan Luar Negeri dan Pertahanan di Knesset menulis surat kepada Musab dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah dilakukannya untuk Shin Bet.
Post a Comment