"Kami menyampaikan informasi ke KPI tentang adanya pemberitaan di media, yang terindikasi oleh kami memberi dan mengajari orang berbuat jahat," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang di Jakarta, Senin 25 Januari 2010.
Namun demikian, polri menyerahkan sepenuhnya keputusan apakah Ruby bersalah atau tidak kepada KPI. "Tapi itu (indikasi pelanggaran), silahkan KPI yang menilai, kita tunggu KPI lah," kata dia.
Kasus ini bermula saat Ruby memperagakan penggandakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kemudian mencoba menarik uang dari mesin ATM dengan menggunakan ATM palsu hasil penggandaan.
Peragaan ini menuai kontroversi. Terutama datang dari Wakil Ketua Komisi I Roy Suryo. Politisi Demokrat ini mempertanyakan kapasitas dan kapabilitas Ruby.
Ruby Membantah kalau memberi panduan pembobolan
Analis forensik digital Ruby Alamsyah membantah bahwa dia telah memberi panduan pembobolan dana nasabah bank melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dalam beberapa program televisi. Ruby mengaku dia hanya memberi informasi mengenai modus pencuri dana.
"Saya hanya memberikan informasi umum," ujar Ruby ketika dihubungi VIVAnews.com, Senin, 25 Januari 2010.
Selain itu, Ruby juga mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan izin dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya sebelum menyampaikan modus-modus pembobolan rekening melalui ATM yang mulai marak sejak 2009 lalu. Polda, menurut Ruby, mengizinkan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar.
Pernyataan Ruby ini disampaikan setelah wakil ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Roy Suryo mengatakan bahwa Markas Besar Kepolisian Indonesia akan mempermasalahkan pemaparan Ruby yang ditayangkan sejumlah stasiun televisi. Dalam pesan singkat kepada khalayak, Roy juga menyerang kemampuan Ruby.
"Saya dengar Mabes Polri akan mempermasalahkan si Rb ZA yang selama ini mengaku-ngaku 'Ahli IT Mabes Polri' (padahal bukan!) dan malah memperagakan cara-cara kriminal di tv?" demikian disampaikan Roy.
Ruby sendiri telah menyatakan bahwa dia tidak pernah mengaku sebagai bagian dari tim Kepolisian. Ruby mengaku dia hanya pernah dimintai bantuan oleh Kepolisian untuk menangani sejumlah kasus.
Sementara mengenai keraguan Roy Suryo terhadap kemampuannya, Ruby meminta masyarakat untuk aktif melakukan pengecekan latar belakang. "Cari dan bandingkan saja hasil pencarian Google untuk 'Roy Suryo' dan 'Ruby Alamsyah'," ujar Ruby.
Ruby juga mempersilakan publik mengecek HTCIA.com (laman Asosiasi Investigasi Kejahatan Berteknologi Tinggi Internasional) tempat dia tergabung. "Lihat beratnya persyaratan untuk bergabung," kata dia. "Kalau Roy Suryo, yah, you know who-lah. Saya tidak ingin menjelekkan seseorang."
Saat dihubungi, Ruby mengaku hanya memberi informasi mengenai modus pencuri dana. "Saya hanya memberikan informasi umum," kata Ruby ketika dihubungi VIVAnews, Senin, 25 Januari 2010.
Selain itu, Ruby juga mengungkapkan bahwa dia telah mendapatkan izin dari Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya sebelum menyampaikan modus-modus pembobolan rekening melalui ATM yang mulai marak sejak 2009 lalu.
Polda, menurut Ruby, mengizinkan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar. Ruby sendiri membantah berasal dari tim kepolisian.[Vivanews]
berita terkait :
- Inilah Empat Modus Pembobol ATM Bank
- BI : kerugian Pembobolan ATM Bank sekitar 5 Milyar
- Meskipun Jarang ke ATM,Tabungan 140 juta dibobol juga
- Belasan Nasabah BCA Uangnya Hilang secara Misterius
Post a Comment