Meskipun Jarang ke ATM,Tabungan 140 juta dibobol juga

Seringnya para nasabah melakukan transaksi di ATM, diduga menjadi penyebab raibnya uang mereka. Namun berbeda yang dialami seorang nasabah di Bali, yang mengaku jarang menarik di ATM, uangnya Rp 140 juta tetap hilang.

"Lebih sering memakai mobile banking, jarang melalui ATM kecuali kepepet. Terakhir, Selasa 13 Januari dan uang saya dibobol dalam dua hari, Sabtu dan Minggu," kata nasabah BCA yang enggan menyebutkan nama, karena uangnnya sudah dikreditkan kembali oleh pihak bank.

Perempuan pemegang kartu BCA selama 13 tahun melihat sejumlah transaksi yang terjadi di rekeningnya ini asing, karena lokasinya terjadi justru tak dikenal sama sekali. "Pengambilan di hari Minggu 17 Januari 2010 terjadi di waktu dini hari ketika kita sedang enak-enaknya tidur. Kemungkinan diambilnya dari luar negeri yang waktunya di sana mungkin siang hari," urainya.

Laporan yang datang ke BCA tak hanya mereka yang mengeluhkan uangnya hilang tapi juga yang rekeningnya dipakai 'lewat' karena mereka dirugikan lantaran harus menanggung biaya administrasi minimal Rp25 ribu. Biaya itu
bukan hanya sekali dua kali tapi berkali-kali hingga mencapai ratusan ribu rupiah.

Rekening yang hanya 'terlewati' ini dalam sekejap langsung terambil dalam jumlah yang sama. Meskipun telah dikembalikan, dia mengaku masih ingin minta penjelasan dari pihak bank tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut pihak bank, ATM sudah dilengkapi dengan alat anti skimmer tapi masih juga bisa dibobol. Sejumlah nasabah yang masih percaya dengan bank, dananya tetap disimpan di bank. Sedangkan yang was-was, memilih untuk menarik semua dananya. Setelah kondisinya aman, akan berpikir lagi untuk menyimpan kembali uangnya.

Yudiono yang juga nasabah BCA mengaku kehilangan uang Rp34 juta namun uangnya sudah dikembalikan. "Ini pertama kali buat saya dan untuk ke depannya memilih pakai manual saja dan tidak menggunakan ATM supaya aman," jelas dia.[vivanews.com]