Inilah Empat Modus Pembobol ATM Bank
Written By admin on Saturday, January 23, 2010 | 3:11 PM
Mabes Polri kini mengamankan 13 orang yang terkait kasus pembobolan dana nasabah lewat Anjungan Tunai Mandiri. Dari 13 pembobol ini, polisi menyimpulkan ada empat modus yang dilakukan untuk membobol dana nasabah lewat ATM.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edwan Aritonang kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 23 Januari 2010 menuturkan empat modus itu, pertama, pelaku mengetahui data dari kartu kredit dan kartu debit lewat skimmer. Sedangkan untuk PIN diintip lewat kamera.
Kedua, pembobol melakukan berbagai cara supaya kartu tertahan di dalam. Sebelumnya di mesin ATM sudah ditempel stiker palsu berisi nomor customer service yang bisa dihubungi. Orang-orang yang kartunya tertahan itu kemudian menghubungi nomor palsu tersebut dengan dimintai data dan terakhir dimintai nomor PIN.
Ketiga, menggunakan alat penjepit kartu sehingga kartu tidak keluar dan menghubungi nomor customer service dengan nomor 14000. Di seberang telepon sudah menunggu operator gadungan dan akhirnya nasabah memberikan nomor PIN. Begitu tertinggal, kartu ATM yang terjepit akhirnya keluar.
Modus keempat, pelaku hanya mencari data dan mengintip PIN dan dijual kepada pelaku lain seharga Rp 1 juta per data. "Kami temukan barang bukti komputer plus kartu ATM dan nomor PIN. Jadi ada komplotan lain yang membeli data-data dari mereka," kata Edward.
Dari 13 orang yang diamankan, polisi menyita barang bukti berupa skimmer, kartu debit, nomor PIN, komputer dan uang tunai. "Kami masih mengembangkan keterkaitan dari 13 orang yang ditangkap di Jakarta, Kalimantan dan Bali. Jumlah mereka sekarang 13 orang, akan berkembang terus dan tidak ada orang asing," katanya. Status mereka akan ditetapkan hari ini.
Terkait nasabah yang dirugikan, Edward mengatakan, dari ratusan nasabah yang dananya raib secara tiba-tiba, baru 36 orang saja yang melapor. Mereka rata-rata berdomisili di Bali, Jakarta dan Kalimantan.
"Umumnya nasabah bank-bank besar. Kerugian sementara mencapai Rp 5 miliar," kata dia. Ia mengimbau masyarakat agar tenang dan mempercayai sistem yang dibangun oleh bank. Pihak perbankan juga berkomitmen untuk meneliti kemungkinan kelemahan sistem. "Jangan percaya kalau menghadapi kesulitan, agar menghubungi customer service yang benar," sarannya.
Ia berharap masyarakat melihat dan meneliti ATM kalau ada yang mencurigakan atau secara tidak sadar mengetahui ada alat duplikasi dalam ATM. "Transaksi jangan begitu saja dipercayakan kepada orang yang tidak jelas, bahkan kerabat sendiri. Cepat-cepat mengganti PIN," katanya. •[ VIVAnews ]
Labels:
Criminal
Post a Comment