Bank Indonesia (BI) menyatakan kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) berpotensi mengakibatkan kerugian sekitar Rp5 miliar dari empat bank.
"Dari laporan terakhir bank, sampai dengan hari ini tidak terdapat perubahan yang signifikan atas potensi kerugian material pada hari sebelumnya, yaitu sekitar Rp5 miliar dari empat bank," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Difi, hal ini mengindikasikan bahwa bank telah mampu mengatasi permasalahan tersebut, sehingga masyarakat tetap aman menggunakan kartu ATM sebagaimana biasa.
BI telah memerintahkan bank untuk mengganti kerugian nasabah segera setelah proses verifikasi kerugian selesai dilakukan.
Selanjutnya, bank diminta mengganti kartu ATM nasabah yang dicurigai telah dicuri datanya dan melakukan edukasi kepada nasabah dan masyarakat mengenai keamanan penggunaan kartu ATM.
Selain itu, BI telah meminta bank untuk memeriksa dan mendeteksi serta meningkatkan keamanan mesin-mesin ATM dan EDC (Electronic Data Capture) baik secara sistem maupun secara fisik atau lokasinya.
Dengan kejadian ini, BI juga mengimbau agar nasabah selalu meneliti dan memperhatikan kondisi saat menggunakan mesin ATM maupun EDC. [cms/inilah.com]
Post a Comment