Baekuni alias Babe selalu memiliki pola yang tidak pernah berubah-ubah. Dia akan memilih korbannya dari luar anak-anak jalan yang dia pelihara.
Hal ini terungkap setelah pemeriksaan psikologis terhadap Babe, yang dilakukan ahli psikologi Universitas Indonesia, Sarlito Wirawan Sarwono, Kamis 14 Januari 2010 kemarin.
Dalam pemeriksaan itu terkuak tujuh pembunuhan yang dilakukan Babe dengan pola yang sama. Kecuali Ardiansyah, korban terakhirnya yang merupakan anak yang dipeliharanya sendiri.
Seluruh anak jalanan yang dekat dengan Babe hampir tidak pernah disentuh sejak 2007. Meskipun Sarlito mengatakan bahwa Babe termasuk pedofilia atau menyukai anak-anak.
Selain memiliki pola memilih dari luar kelompoknya, Babe juga melakukan pola yang sama saat melakukan tindakan memutilasi tersebut.
"kompulsinya dia ikuti pola teratur, dia awalnya ajak korban ke kamar mandi untuk mandi, ketika mau hubungan seks lalu ditolak, setelah di tolak lalu dia ikat pakai tali rafia, kemudian dilakukan hubungan seks dengan cara di sodomi, dia selalu gunakan kardus membuang mayat setelah di mutilasi lalu dibuang ketempat ramai supaya ditemukan orang dan dikubur," jelas Sarlito.
Sementara itu di tempat terpisah, pengacara korban Haposan Hutagalung mengatakan jika memang korban Babe bukan dari anak asuhnya. Biasanya babe sudah melihat jika ada anak jalanan yang menjadi tergetnya, dia akan merawatnya dan korban akan dapat perlakukan istimewa.
"Dia itu selalu memilih anak-anak jalanan yang bersih, berparas ganteng dan biasanya korban babe adalah teman-teman dari anak asuhnya. Kalau anak jalanan itu jelek dan kotor, babe pasti tidak akan mau," ujarnya dalam konpres di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, kemarin.
Selain itu, babe bersikap baik layaknya orang tua yang merawat anaknya dengan kasih sayang. "Dia bahkan menyuruh anak-anak asuhnya untuk menabung dari hasil mengamen," katanya.
Alhasil, anak-anak asuh babe menjadi kerasan tinggal di rumahnya, dan mengajak teman lainnya.
Haposan menambahkan, Babe pasti akan membunuh korbannya jika menolak untuk diajak bersodomi, setelah itu dimutilasi untuk menghilangkan jejak.
"Kalau korban mau diajak sodomi, dia tidak akan bunuh. Mungkin ada korban yang tidak dibunuh tapi disodomi.Kami masih tunggu penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Terkait pengakuan terbaru Babe, Kasat Jatanras Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Nico Afinta akan menindak lanjuti pengakuan pelaku dari tes psikologis.
"Kami akan kerjasama dengan Polres Bekasi, Polres Jakarta Timur dan Polsek Pulogadung untuk menindaklanjuti pengakuan Babe," ujarnya.
Namun untuk memperkuat pengakuan Babe, polisi harus mencari barang bukti yang digunakan Babe.
"Sampai sekarang masih dicari bukti-bukti bahwa benar Babe sudah bunuh tujuh anak," pungkas Nico.[vivanews]
Baca berita terkait :
- Sejak Tahun 2000,Babeh sudah bunuh 7 orang bocah
- Parah....Babeh: Paedofil, Homoseks, dan Nekrofilia
- Inilah 7 nama bocah korban pembunuhan Babeh.
- Sejak Tahun 2000,Babeh sudah bunuh 7 orang bocah
- Parah....Babeh: Paedofil, Homoseks, dan Nekrofilia(suka berhubungan sex dengan mayat)
- Kakek bunuh dan Mutilasi Bocah gara-gara menolak disodomi
- Potongan kepala korban mutilasi ditemukan,Ini dia videonya
- KOMNAS ANAK : kasus Ardiansyah bukan kasus pembununan biasa
- Warga Cakung dibuat Gempar oleh penemuan Mayat yang dimutilasi
Post a Comment