Seusai Ketua Pansus Idrus Marham menyampaikan laporan akhir Pansus, rapat paripurna dihujani interupsi. Anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo dan Akbar Faisar dari Fraksi Hanura, mendesak pimpinan sidang untuk memutuskan sikap akhir Pansus segera. Seperti diketahui, dalam pleno Pansus yang berlangsung hingga tengah malam tadi, muncul dua opsi keputusan akhir.
Opsi pertama, menyatakan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penyertaan modal sementara (PMS) tidak bermasalah karena dilakukan untuk mencegah krisis dan sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Opsi kedua, pemberian FPJP dan PMS bermasalah. Otoritas moneter dan fiskal melakukan penyimpangan kebijakan karena penggelontoran dana tidak didasarkan pada aturan hukum yang berlaku.
Namun, Ketua DPR Marzuki Alie tidak mengiyakan usulan tersebut. Sementara itu, puluhan anggota Dewan mengacungkan jari untuk interupsi. Namun, mikrofon tidak berfungsi. Hal ini menyulut emosi. Sejumlah anggota Dewan terpaksa maju dan berteriak-teriak. Sebagian lagi tampak membanting-banting mikrofon yang tidak berfungsi.
Tak lama kemudian, Marzuki Alie mengetuk palu sebagai tanda rapat paripurna siang ini selesai. Tak ayal, ketukan palu ini membuat rapat paripurna tampak kisruh. Sejumlah anggota Dewan yang tidak puas berteriak-teriak dan maju ke meja pimpinan sidang.
Kericuhan dimulai ketika salah satu anggota Dewan yang berkepala agak botak maju ke depan Ketua DPR Marzuki Alie dan melemparkan papan nama ke arah politisi Partai Demokrat itu.
Anggota Fraksi Partai Demokrat yang tak menerima akhirnya juga maju ke depan diikuti dengan pihak yang kontra-dana talangan. Petugas pengamanan dalam dan anggota Dewan saling berjibaku di depan meja pimpinan.
Kejadian puncak berlangsung hampir sekitar 10 menit. Namun, hingga berita ini diturunkan, paripurna masih ricuh. Instruksi pengamanan dari masing-masing fraksi terhadap anggotanya pun marak dilontarkan sebagai upaya pendinginan suasana.[Kompas]
Berita terkait :
Post a Comment