Pimpinan rapat Pansus, Mahfudz Siddiq, memberi kesempatan bagh Ruhut Sitompul untuk mengawali pertanyaan dari Fraksi Demokrat di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 14 Januari 2010.
Ruhut pun membuat kata-kata 'pembukaan' sebelum memberi pertanyaan. "Bapak Jusuf Kalla yang saya hormati, saya dulu dibesarkan Golkar sekarang berada di Demokrat," kata Ruhut.
Sontak saja pernyataan Ruhut yang dinilai tidak penting bagi anggota Pansus dari Golkar lainnya itu, langsung direspons massa yang ada di balkon atas. "Huuu...," teriakan diajukan kepada Ruhut dari atas balkon.
Anggota Pansus dari Fraksi Golkar yang protes penyebutan nama partai adalah Ibnu Munzir. "Tolong pimpinan agar mengingatkan tidak menyebut nama-nama partai lain selain yang bersangkutan," kata Ibnu.
Seperti diketahui, Ruhut Sitompul adalah mantan politisi Golkar. Saat pertama kali masuk Demokrat, Ruhut dipercaya menjadi Wakil Ketua Departemen Hukum Partai Demokrat.
Ruhut pindah partai setelah calon ketua umum yang diusungnya, Akbar Tandjung kalah dan dirinya tidak masuk lagi masuk dalam DPP Partai Golkar pimpinan Jusuf Kalla.
Politisi Demokrat Ruhut Sitompul mendadak panas menerima jawaban mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rapat Panitia Khusus Angket Kasus Bank Century. Awalnya Ruhut bahkan memanggil JK dengan sebutan "Ayahanda."
Namun ketika JK menjawab perihal tidak melakukan intervensi hukum saat menjabat Wakil Presiden, Ruhut langsung berubah sangar. JK menjawab "saya tidak mengintervensi, saya hanya menyuruh tangkap Robert Tantular."
"Terima kasih Pak Jusuf Kalla," ujar Ruhut. Ruhut lalu mengubah panggilan kepada Jusuf Kalla dengan "Daeng." Terhitung lebih dari lima kali Ruhut menggunakan kata sebutan untuk suku Bugis/ Makassar itu sebagai kata ganti Jusuf Kalla.
Begitu Ruhut menyelesaikan pertanyaannya kepada Jusuf Kalla, politisi Golkar Ibnu Munzir menginterupsi rapat. "Kali ini saya tersinggung soal sebutan Daeng," ujar Munzir yang terpilih dari daerah pemilihan Sulawesi Barat itu menyela dalam rapat di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 14 Januari 2010.
Ruhut langsung berkomentar, meminta bicara. Namun pimpinan sidang tak memberi kesempatan. Wakil Ketua Panitia Angket Mahfudz Siddiq lalu menyilakan Ketua Fraksi Demokrat Anas Urbaningrum untuk berbicara. Anas menyarankan kembali masuk ke substansi saja.
Namun perkataan Anas kembali diinterupsi. Kali ini politisi Hati Nurani Rakyat, Akbar Faisal. "Soal ini (panggilan Daeng--red) kita belum selesai," ujar Akbar Faisal yang terpilih dari Sulawesi Selatan II itu.
Akbar menyatakan, tak pernah tersinggung sebelumnya. Namun soal "Daeng" ini, dia tersinggung. Akbar lalu meminta, ke depan, jangan ada lagi sebutan-sebutan berbau etnis seperti ini dikembangkan dalam rapat Pansus.
Akhirnya pimpinan sidang lalu melanjutkan kembali ke substansi. Giliran Benny K Harman dari Demokrat yang bicara.[Vivanews]
berita lain terkait Ruhut sitompul :
- Ruhut Panggil JK "Daeng" Berbuntut,Pengamat mengusulkan supaya diganti
- Ruhut dinilai tidak pantas dan tidak etis,layak dibawa ke Badan Kehormatan DPR
- Lagi-lagi Ruhut Berulah.. beradu mulut dengan Gayus lumbun
- Ruhut Sitompul kembali mengeluarkan pernyataan kontroversia berbau SARA
- Benarkah Perseteruan Ruhut- Gayus sudah berakhir?
+ comments + 1 comments
waw koq ribut mulu y?
gan baca artikel gw juga donk
Wow Ternyata Lagu Vierra Bersamamu Adalah Plagiat Dari Lagunya Westlife [Dengerin Aja Disini]
mksh gan :)
Post a Comment