Praktek prostitusi melalui jejaring sosial facebook terbongkar oleh Kapolwiltabes Surabaya. Salah seorang pelaku bernama Afif (21 tahun), saat berbincang dengan VIVAnews mengaku menjalani praktek prostitusi ini awalnya sekedar iseng.
Tapi, karena menggiurkan dan menguntungkan, Afif mengaku berhasil menjalankan kegiatan tersebut selama dua bulan. Wanita yang dijual pun rata-rata adalah siswa SMA dan mahasiswa.
"Awalnya hanya iseng, karena sering chating dengan teman saya (Endri Margini alias Fey), dan saat itulah terjalin kerjasama, saya cari pembeli, si Fey cari 'ayam' (wanita)," ujar Afif kepada VIVAnews, Senin 2 Februari 2010.
Padahal, perkenalan keduanya pun berlangsung singkat, hanya dua bulan itupun lewat chating. Karena Fey mengaku punya banyak temen wanita yang bisa dikencani, muncul ide Afif untuk menjualnya. Lalu Afif minta di order, hasilnya di bagi dua.
"Awalnya, Fey menawarkan banyak teman, terus saya minta di orderin, ntar Fey dapat komisi yang seimbang dengan barangnya (wanita). Setelah itu kami sama-sama sepakat untuk memasang foto wanita itu di facebook," ujarnya.
Setelah berhasil ada kesepakatan dengan pembeli, dia langsung menghubungi Fey dan meminta agara wanita pilihan pembeli sesuai dengan foto yang tercantum di facebook untuk diantar ke pembeli, tapi dengan syarat uang sudah ditransfer. "Harganya beragam, mulai dari 400 ribu-2 juta rupiah," tuturnya.
Wanita-wanita yang disediakan pun adalah para mahasiwa disekitar kampus Surabaya dan sejumlah siswa SMA dan sekolah pariwisata.
Saat ini, kedua tersangka sudah dalam pemeriksaan Polwiltabes Surabaya secara intensif. "Tadi malam masih kami periksa secara intensif, yang ditangkap dua, sebagai pemandu online Afif (21) warga dukuh Kupang Timur, Surabaya, dan Endri Margarini alias Fey (20) warga Bungur Asri, Surabaya," kata Kanit Pidana umum Reskrim Polwiltabes Surabaya.[Vivanews]
Post a Comment