Kehadiran Marsilam di rapat KSSK kini jadi Polemik

Kehadiran Marsilam Simandjuntak pada rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan tetap jadi tanda tanya bagi Panitia Khusus Angket Bank Century. Inisiator pansus dari FPDIP, Maruarar Sirait, mengatakan posisi Marsilam saat itu membingungkan.

''Dari respons yang terlihat saat ini, ketika Jubir Presiden bilang ini, sementara Depkeu bilang itu, ini menimbulkan polemik. Ada apa dengan kehadiran Pak Marsilam?'' katanya pada Republika, Senin (28/12) malam.

Menurutnya, Marsilam layak dipanggil Pansus. ''Kita ingin kejelasan, kenapa sampai posisinya diributkan Istana dan Depkeu. Saat rapat itu Pak Marsilam tugasnya apa, diperintah siapa, pengaruhnya apa, dan kebijakannya apa dampaknya bagi Bank Century,''.

Dalam transkrip notulensi menjelang keputusan apakah menyuntik Bank Century atau tidak, Marsilam, menurut Depkeu sempat menegaskan posisi yang harus diambil pemerintah terhadap bank milik Robert Tantular itu.

Marsilam mengatakan, ''Saya kira Ibu rapat tertutup saja dengan catatan bahwa kesimpulan ini mengakhiri, pasalnya adalah keadaan krisis yang kita hadapi sekarang,''.

Sementara Staf khusus Presiden bidang hukum, Denny Indrayana, menegaskan kehadiran Marsilam pada 21 November 2008 atas undangan KSSK. ''Ia sebagai narasumber seperti narasumber yang lainnya. Bukan mewakili Presiden atau atas instruksi Presiden,''.

Denny kembali menyangkal soal keterlibatan Presiden dalam proses menalangi Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. ''Presiden tidak mengetahui atau dilapori tentang kehadiran Pak Marsilam tersebut,''. [n stevy m/palupi a/kpo/republika]