Korlap aksi, Choirul Muhdlor mengatakan, langkah itu terpaksa dilakukan lantaran mereka menilai PKB telah keluar dari jalur perjuangan yang digariskan para kyai, membela yang benar. "Ini (pembakaran foto Muhaimin) adalah ekspresi kekecewaan kami sebagai konstituen PKB," tandas pria bertubuh subur ini.
Selaku ketua partai, lanjut dia, Muhaimin mestinya berani bersikap tegas dan kritis terhadap pemerintah. Bukan sebaliknya, memilih opsi A dalam paripurna DPR yang membenarkan bailout terhadap Bank Century. Padahal bayak kalangan menengarai ada skandal besar di balik bailout tersebut.
"Jangan hanya karena mendapatkan jatah menteri lalu membuat Muhaimin jadi banci dan mengorbankan PKB. Partai ini dilahirkan para kiyai untuk membela yang benar-benar benar," cetus mantan pengurus DKC Garda Bangsa Lamongan ini.
Massa PKB yang beberapa di antaranya memakai atribut Garda Bangsa, langsung membentuk barisan. Selanjutnya, mereka menggelar upacara pembakaran dengan inspektur upacara Choirul Muhdlor.
Usai upacara, mereka kemudian menggelar tahlil dan doa bersama di pinggir Jalan Pahlawan Lamongan. Sementara, beberapa di antara massa membagikan seleberan kepada pengguna jalan yang berisi kecaman terhadap sikap PKB terkait Kasus Century.
Terpisah, Ketua DKC Garda Bangsa Lamongan M. Nizar membantah bahwa massa tersebut berasal dari Garda Bangsa. Menurut dia, Muhdlor memang pernah menjadi pengurus DKC Garda Bangsa Kota Soto itu. Namun, pasca konflik PKB antara kubu Gus Dur dan Muhaimin, dia tak lagi menjadi bagian dari DKC Garda Bangsa Lamongan.
"Kami mengutuk aksi pembakaran foto cak Imin itu. Apalagi, beberapa peserta aksi tersebut memakai seragam DKC Garda Bangsa Lamongan," tandasnya.
Lantas? Menurut Nizar, pihaknya tetap segaris dengan keputusan partai. Yakni, mendukung langkah yang diambil FKB dalam siding paripurna DPR yang mengambil opsi A, mendukung bailout Bank Century. Sebab, kata dia, keputusan tersebut tentu sudah dipertimbangkan secara matang oleh pengurus PKB.[Vivanews]
Post a Comment