Kemarin, Selasa 2 Maret 2010, anggota DPR RI nyaris baku pukul. Saling teriak, melemparkan buku ke Ketua DPR, bahkan pimpinan DPR diserbu puluhan anggota dewan lainnya.
Ketua DPR Marzuki Alie dievakuasi. Akbar Faizal dari Hanura mengambil-alih podium utama. Akbar juga dievakuasi. Semua berpangkal dari Panitia Khusus (Pansus) Angket Century.
Indonesia tidak sendiri. Pada Desember 2008 dan Januari 2009 anggota parlemen di Korea Selatan ricuh. Bahkan bentrok.
Anggota parlemen dari kubu oposisi, Democratic Party, terlibat aksi bentrok dengan partai yang berkuasa, Grand National Party.
Itu bukan hanya rusuh, tapi sudah bentrok dan saling pukul. Video-video yang beredar di youtube bahkan menyebut aksi perkelahian itu dengan judul 'Kung Fu Fight at Korean Parliament'.
Penyebabnya, oposisi menolak keras beberapa Rancangan Undang-Undang. Ada yang soal perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, hak pada bisnis media penyiaran, potongan pajak penduduk kaya, serta aturan kepemilikan bank oleh konglomerat.
Parlemen Korea
Anggota Parlemen Korea Selatan saat itu terdiri dari 229 kursi dengan komposisi 172 kursi milik partai berkuasa. Sisanya, oposisi.
Parlemen Ukraina
Adu kecerdasan, kepiawaian bersilat lidah sudah tak ampuh lagi di gedung dewan yang terhormat. Pada 12 November 2008, kericuhan dan saling pukul terjadi di Ukraina.
Saling tonjok tidak hanya terjadi di podium utama. Tetapi di balkon atas tempat duduk anggota dewan. Kericuhan dipicu saat pemungutan suara untuk mengganti Ketua Parlemen Arseni Yatsen Yuk.
Video Parlemen Bolivia
Pemungutan suara di parlemen itu, semakin membuka konflik antar kekuatan politik utama Ukraina. Yatsen Yuk disebut-sebut sebagai sekutu Presiden Ukraina Victor Yuschenko. Dia memutus aliansi dengan Perdana Menteri Yulia Thimosenko.
Begitu juga saling tonjok pukul dan menarik-narik rambut terjadi di beberapa tempat. Di Duma (Rusia), Taiwan, Bolivia, hingga Suriname. Bahkan yang terjadi di Taipei, Taiwan lebih 'menarik'.
Parlemen Rusia
Saat seorang anggota dewan wanita sedang membacakan pandangannya, tiba-tiba datang anggota dewan lain ke podium utama. Plak! Anggota dewan mendatangi podium utama itu menampar pipi kiri si wanita yang sedang membaca pandangannya. Saling pukul pun tak terhindarkan.[Vivanews]
Post a Comment