Home » » Inilah Kronologis Lengkap Penggrebekan di Pamulang

Inilah Kronologis Lengkap Penggrebekan di Pamulang

Written By admin on Tuesday, March 9, 2010 | 9:41 PM

Tiga orang tewas dalam penggerebekan di dua lokasi di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (9/3/2010). Dalam penggerebekan di Ruko Multiplus di Jalan Siliwangi, pasukan Densus 88 menembak mati seorang lelaki. Lelaki itu ditembak di lantai dua di Ruko Multiplus.Sementara dalam penggerebekan di Gang Asem, Jalan Setiabudi, tidak jauh dari Jalan Siliwangi, pasukan Densus 88 menembak mati dua orang, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya terkapar di tengah jalan. Keduanya bersimbah darah dan tergeletak tertelungkup di tengah gang.

Berikut Kronologi Penggrebekan tersebut :

Kronologis di Warnet MultiPlus

Menurut Feri (31) seorang warga Pamulang mengatakan sebelum kejadian, ada dua mobil mengintai warnet Multiplus, warga setempat menduga kendaraan tersebut adalah polisi.

"Ada dua mobil tiap malam datang ke depan warnet, " ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jalan Siliwangi, Pamulang, Banten, Selasa(9/3/2010).

Menurut penuturan Feri, dua mobil tersebut tidak biasanya hilir mudik di depan warnet Multiplus.

dan menurut petugas warnet bernama Sidik, yang melihat langsung penggerebekan tersebut di lantai 2 Toko Multiplus. Ia mengatakan, sebelum kejadian laki-laki dan perempuan tersebut masuk ke warnet sekitar pukul 11.15. Laki-laki yang berperawakan tinggi sekitar 170 sentimeter menggunakan komputer, sedangkan sang perempuan turun kembali ke bawah. Perempuan tersebut belakangan diketahui masuk ke salon untuk creambath.

Selang beberapa menit kemudian, satu orang lagi dengan perawakan berewokan datang ke warnet. Di dalam warnet sendiri saat kejadian total ada lima pengunjung. Kebetulan Sidik menjadi petugas yang mengaktifkan komputer di warnet tersebut.

Setelah lima menit pengunjung berewokan itu menggunakan komputer, seorang berpakaian preman masuk ke atas. Begitu melongok ke dalam, ia tiba-tiba turun kembali dan memanggil tujuh rekan lainnya yang menggunakan seragam. Dalam waktu singkat, tiba-tiba ada dua kali tembakan ke arah pengunjung yang berewokan itu.

Ia mengatakan, pasukan yang belakangan diketahui sebagai Densus 88 itu menembak mati satu orang pengunjung warnet tersebut. Satu pria lainnya yang datang bersama perempuan saat masuk ke warnet hanya ditodong senjata, kemudian diamankan bersama tiga pengunjung lainnya.

Selain itu, petugas juga mengamankan dua orang perempuan untuk dimintai keterangan, yaitu masing-masing perempuan pemilik Multiplus bernama Rainia dan seorang konsumen perempuan yang sebelumnya mengantar laki-laki ke warnet. Saat ditangkap, sang perempuan tengah melakukan creambath sehingga masih mengenakan handuk di kepalanya.

Penggrebekan di gang Asem di depan rumah dokter Fauzi

Sementara dalam penggerebekan di Gang Asem, Jalan Setiabudi, tidak jauh dari Jalan Siliwangi, pasukan Densus 88 menembak mati dua orang, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya terkapar di tengah jalan. Keduanya bersimbah darah dan tergeletak tertelungkup di tengah gang.

Si wanita yang tewas tersebut terlihat mengenakan kerudung dan bercadar. Sementara si pria mengenakan kaus hitam dan celana hitam pendek sebetis. Sebuah sepeda motor Suzuki Thunder berwarna biru tergeletak tidak jauh dari keduanya.

Rumah yang digrebek Detasemen Khusus (Densus 88) di daerah Jl Setiabudi, Pamulang, Tangerang Banten, tepatnya di Gang Asem adalah milik dokter Fauzi, Selasa (9/3).

Didepan rumah dua lantai itu masih terlihat sebuah mobil jeep dengan warna biru dan motor Suzuki Thunder yang tergeletak tepat posisinya di depan mobil itu. Di dekat motor tergeletak mayat pria yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya, selain satu mayat itu tidak jauh dari situ ada juga mayat wanita yang diduga ikuit tewas dalam penggrebekan itu.

Diduga saat mereka akan ditangkap keduanya melarikan diri, menurut seorang saksi yang melihat kejadian itu secara langsung mengatakan beberapa saat setelah motor itu jalan motor jatuh dan anggota densus melakukan penembakan. Diduga dua orang yang mencoba melarikan diri saat itu dalam keadaan membawa bom aktif.

Menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Edward Aritonang, menjelaskan, di Jl Setiabudi, polisi terpaksa menembak dua orang berinisial R dan H karena melawan petugas dengan senjata api. Keduanya ditembak ketika berada di atas motor Suzuki Thunder. R dan H tewas dan terkapar bersimbah darah di tengah jalan. "Sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," ucap dia.

Menurut warga sekitar penggrebekan yang dilakukan di gang Asem itu terjadi pada pukul 12.30 WIB atau hampir bersamaan dengan penggrebekan yang terjadi di Ruko Multiplas. Warga juga mengungkapkan dokter Fauzi adalah dokter umum, rumah dua lantai milik dokter itu


Tidak ditemukan Bom,Polisi sita Laptop Dokter Fauzi

Polisi melalui Tim Gegana dan Indonesian Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis selesai menyisir rumah dokter Fauzi di Gang Asem, Jalan Setiabudi, Pamulang Barat, Selasa (9/3/2010). Di sana tidak ditemukan bahan peledak ataupun bom seperti dugaan sebelumnya.

Polisi hanya menyita barang-barang yang dijadikan alat bukti, berupa buku-buku yang ditengarai berisi ajaran jihad, sejumlah CD, camcorder, laptop, dan senapan angin. "Tadi semua sudah dibawa sama polisi. Enggak ada bom," kata Ketua RT 03 RW 05 Zaini di rumah dokter Fauzi.

Zaini menjadi salah satu saksi saat polisi menyisir dan mengamankan sejumlah barang bukti tersebut. Saat penggerebekan di Gang Asem, rumah dokter Fauzi diduga sedang kosong. Tidak ada orang di dalamnya.

Hingga saat ini, meski proses penyisiran sudah dilakukan, puluhan aparat polisi masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. Ratusan warga juga masih mengerubung di lokasi karena ingin mengamati langsung lokasi kejadian. Arus lalu lintas di Jalan Setiabudi, Pamulang, menjadi tersendat karena kehadiran warga.


3 Jenazah Tiba di RS Polri Sukanto

Tiga jenazah yang diduga teroris telah tiba di RS Polri Sukanto Jakarta, Selasa (9/3/2010). Ketiga jenazah yang terbungkus dengan kantung mayat berwarna jingga dibawa menggunakan dua mobil ambulans.

Satu jenazah lainnya dibawa menggunakan satu mobil ambulans lain dari Yayasan Bunga Melati bernomor polisi B 1415 IN, tiba pukul 13.45 WIB. Sedangkan dua jenazah lainnya yang dibawa menggunakan mobil ambulans milik RS Sukanto tiba pukul 15.30 WIB.

Ketiganya kini berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik. Sebelum ketiga jenazah tiba, polisi yang berjaga telah memasang garis kuning atau police line dalam radius 10 x 30 meter di depan ruang ketiga jenazah itu.

Terlihat sekitar 30 personel kepolisian menjaga tempat tersebut. Bahkan, dua anggota Densus 88 yang memang mengawal ketiga jenazah dari TKP Pamulang ke rumah sakit masih ada di tempat.

Humas Polri : Yang tertembak di Warnet Multiplus berinisial YU alias M

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, satu orang anggota teroris yang tewas saat penggerebekan di salah satu ruko di Jalan Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, pukul 11.30 hari ini berinisial YI alias M.

"Mereka sebagai pemasok senjata api dan pendukung dana untuk kelompok teroris Aceh," ucap Edward saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (9/3/2010).

Edward menjelaskan, dia ditembak karena melawan dengan menembakkan satu peluru ke arah petugas. YI tewas dengan membawa senjata revolver enam peluru. "Satu ditembak ke petugas. Lima tersimpan di pistolnya," jelas Edward.

Inisial YI, kata dia, diketahui berdasarkan identitas yang ditemukan di tubuh korban. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai identitas itu. "Bisa saja identitas palsu atau memang sebenarnya," ucap dia.

Adapun informasi yang berhasil dihimpun Persda Network, YI merupakan kepanjangan nama dari Yahya Ibrahim. Diduga, teroris yang tewas adalah Dulmatin, gembong teroris yang selama ini dalam perburuan.

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti berupa senjata api dan peluru yang disimpan sebagai cadangan. Adapun jumlah peluru mencapai 13, yang 12 di antaranya masih utuh.

Dari lokasi penggerebekan, Polri juga mengevakuasi satu perempuan dan tiga anak-anak. "Masih didalami keterlibatan mereka," tandas Edward.[kompas/sriwijayapos/suaramerdeka]
Share this article :

+ comments + 1 comments

Anonymous
March 10, 2010 at 10:49 PM

Akhirnya satu persatu di lumpuhkan....
Sukses Densus 88..

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA -BERITA PILIHAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger