Pantauan VIVAnews, para mahasiswa menyiapkan batu, balok kayu dan bambu. Alat-alat tersebut disiapkan untuk melawan polisi.
Benda-benda dihamburkan di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Para mahasiswa terlihat membakar ban-ban bekas di tengah jalan.
Sebelumnya, para mahasiswa sempat melakukan perusakan sebuah pos polisi di ujung jalan AP Pettarani-Sultan Alauddin. Aksi itu dipicu oleh oknum polisi yang diduga melakukan penganiayaan terhadap kader HMI Cabang Makassar semalam.
Akibatnya, HMI Makassar menuntut agar Kapolda Sulselbar, Kapolwiltabes Makassar dicopot dari jabatannya. "Ini adalah resiko dari sebuah kesalahan polisi," teriak Ketua Umum HMI Cabang Gowa Raya, Alumnus dalam orasinya.
Sebelumnya, Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam HMI cabang Makassar mendatangi dan merusak kantor pos polisi di Ujung Jalan AP Ketarani dan Jalan Sultan Alaudin, Makassar, Kamis 4 Maret 2010.
Pengrusakan sebagai aksi respon mahasiswa terhadap oknum polisi yang diduga melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap mahasiswa ke kantor HMI cabang Makassar, saat aksi demo Century berlangsung, pada Rabu, 3 Maret 2010 kemarin sore.
Dalam aksinya, ratusan mahasiswa dengan beringas memasuki pos polisi dan melakukan pengrusakan dengan cara melempar batu, mencopot pintu dan jendela lalu diinjak-injak, serta menghancurkan barang-barang seperti meja dan peralatan tulis ruangan utama kantor.
Bahkan, dengan beringasnya mahasiswa tersebut melakukan pengrusakan terhadap sejumlah fasiltas negara seperti lampu lalu lintas, marka jalan dan rambu-rambu yang berada di lokasi dengan kantor pos polisi.
Saat ini, pantauan VIVAnews, usai melampiaskan kemarahannya, mereka keluar dan meneriakan yel-yel. Terlihat serpihan kaca jendela yang hancur berserakan di mana-mana.
Meski demikian, beruntung saat terjadi penyerangan, tidak ada petugas yang berada di lokasi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa, dan nampaknya polisi sudah mengantisipasi akan terjadi aksi penyerangan, sehingga kantor dikosongkan.[Vivanews]
Post a Comment