Kepada wartawan, Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Hamidin, mengungkap kronologi peristiwa. "Sekitar pukul 01.00 kami mendapat laporan Dipo 58 (markas Bendera) mengalami penyerangan," ujarnya dalam jumpa pers, Sabtu, 13 Februari 2010.
Kepolisian langsung menerjunkan tim untuk pengamanan dan olah tempat kejadian perkara. Sesaat kemudian polisi berhasil menangkap dua pelaku yang keduanya memiliki inisial MS. Kedua pelaku ditangkap ketika sedang berobat di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Kepada polisi, keduanya mengaku sebagai alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI). Keduanya mencari dua aktivis Bendera dengan inisial D dan J yang diduga mendalangi penyerangan markas alumni UKI sekitar enam bulan lalu. "Jadi penyerang berteriak-teriak mencari D dan J bukan Mustar dan Ferdi seperti yang dikatakan aktivis Bendera," kata Hamidin.
Diduga lantaran tak menemukan D dan J dan gagal dalam dialog, para alumni kemudian menyerang markas Bendera. Mereka membalas penyerangan yang terjadi enam bulan lalu.
Sumber VIVAnews di Bendera juga mengatakan bahwa kasus tersebut murni masalah internal. Kasus itu tak terkait dengan skandal Bank Century yang rajin disuarakan sejumlah aktivis Bendera. Menurut sang sumber, penyerangan dilakukan sejumlah aktivis yang tak suka dengan gaya kepemimpinan seorang pendiri Bendera yang dianggap arogan.
Sementara Juru Bicara Bendera, Cornelo Ende, membantah mengenal para pelaku pengrusakan semalam. Bendera menuding partai politik tertentu sebagai dalang penyerangan. "Penyerbuan berbau politis," kata Cornelo.
Seperti diketahui, Posko Bendera diserang orang tidak dikenal, Sabtu dini hari 13 Februari 2010, pukul 00.00 WIB. Penyerang menggunakan delapan sepeda motor dan membawa senjata tajam seperti samurai serta golok.[VIVAnew]
Post a Comment