
Amien rais : aksi demo dengan membawa kerbau merupakan tindakan tidak bermoral
Mantan Ketua MPR, Amien Rais mengatakan, aksi demo dengan membawa kerbau merupakan tindakan tidak bermoral (immoral).
"Orang demo bawa kerbau, dan menyatakan ini cocok dengan tokoh ini. Hal ini sudah tidak bermoral," kata Amien ketika menyampaikan tausiyah di hadapan ribuan warga Muhammadiyah di Lapangan Imam Bonjol Padang, Sabtu.
Ketika terjadi unjuk rasa di Jakarta memperingati 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyon - Wakil Presiden Boediono, ternyata beberapa pengunjuk rasa membawa sekor kerbau . Namun hikmah dari semua itu, kata dia, adalah bangsa ini masih akan disayang Tuhan kalau mau kembali ke jalan yang benar.
"Kalau sebuah bangsa sering diberi peringatan tapi tidak mengambil hikmahnya, maka bisa diceburkan ke dalam lubang yang lebih dalam lagi," kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.
Dia mencontohkan negara Yugoslavia yang kini sudah tidak ada lagi. "Dulu ada negara Yugoslavia, negara Eropa Timur yang kuat. Kini, negara itu sudah tidak ada lagi, karena sudah terpecah menjadi negara Kroasia, Bosnia, dan lainnya," kata Amien.
Hal yang sama juga dialami negara Uni Soviet. Negara kuat itu juga sudah tidak ada lagi.
Ia mengatakan, kalau Indonesia, tokoh-tokohnya tidak mendengar kebenaran yang disampaikan, maka tidak mustahil apa yang terjadi pada Uni Soviet dan Yugoslavia bisa terjadi di sini.
"Ini hanya sekedar warning" kata Amien yang dari Jakarta didampingi Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, dan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kerja semua menteri dan gubernur se-Indonesia di Istana Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (2/2), meminta para menteri dan gubernur untuk membahas cara unjuk rasa 28 Januari di antaranya dengan membawa kerbau yang disertai tulisan yang bernada sindiran kepada Presiden RI. "Apa itu ekspresi kebebasan dan demokrasi," kata Presiden.
Tjipta Lesmana : seharusnya Presiden SBY bangga dianalogikan sebagai Kerbau
Pengamat komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana memandang dari segi lain. Dari sisi mitologi mengenai hewan kerbau yang berkembang di daratan China, Tjipta mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mestinya bangga jika dianalogikan sebagai kerbau.
Ia menceritakan, seusai mendengar pidato presiden terkait aksi demo tersebut, ia pun menelepon seorang biksu untuk menanyakan apa sebenarnya makna dari seekor kerbau itu. "Dan ternyata, SBY harusnya bangga kalau dikatakan kerbau karena, dalam mitologi China, kerbau itu adalah hewan yang paling tangguh, pekerja keras. Tidak ada hewan yang pekerja keras lainnya seperti kerbau," kata Prof Tjipta dalam sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2010).
Demikian pula dalam kisah-kisah Jawa. Menurutnya, banyak cerita yang menggambarkan kerbau sebagai hewan yang memiliki kekuatan dan sulit untuk dikalahkan. "Makanya, tidak ada alasan untuk merespons itu sebagai hal yang negatif," ujarnya.[kompas]
Post a Comment