Suhu politik Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, memanas lima bulan menjelang pemilihan kepala daerah. Senin (18/1) ini, ekitar 1.000 orang kader dan simpatisan PDI-P di daerah itu menggelar demonstrasi menolak paket bakal calon bupati-wakil bupati yang direkomendasikan DPP PDI-P.
Demonstrasi digelar di halaman kantor DPC PDI-P di Tabanan. Massa datang dengan iring-iringan kendaraan roda empat dan roda dua. Mereka datang dari sejumlah kecamatan di Tabanan, seperti Baturiti, Tabanan, Kediri, dan Kerambitan. Iring-iringan sempat menyebabkan kemacetan lalu-lintas di Jalan By Pass Kediri hingga dua kilometer. Demonstrasi itu mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Tabanan.
Sebagian Kader PDI-P tidak bisa terima rekomendasi kedua Megawati
Kader dan simpatisan PDI-P Tabanan, Bali, tak bisa menerima munculnya rekomendasi baru soal bakal calon pimpinan daerah Tabanan dari partai itu yang dikeluarkan oleh DPP PDI-P. Menurut mereka, kemunculan rekomendasi jilid II itu terjadi karena Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah diguna-guna orang (pelet).
"Ibu Megawati telah kena pelet atau santet sehingga muncul rekomendasi baru itu. Ini benar-benar tidak masuk akal. Adanya tim bayangan di DPC PDI-P Perjuangan telah menyebabkan semua ini terjadi, entah apa latar belakang dan tujuannya," kata Ketua DPC PDI-P Tabanan Made Sudana dalam orasinya di depan sekitar 1.000 kader dan simpatisan PDI-P di Tabanan, Senin (18/1/2010).
Massa adalah simpatisan dan pendukung I Wayan Sukaja. Ia adalah calon bupati yang direkomendasikan DPP PDI-P, berpasangan dengan Eka Wiryastuti (paket Sukaja-Eka). Namun, belakangan kemudian muncul rekomendasi DPP PDI-P jilid II. Rekomendasi itu menyatakan bakal calon pimpinan daerah Tabanan dari PDI-P menjadi Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya (Eka-Jaya).
Eka Wiryastuti adalah anak Bupati Tabanan Adi Wiryatama. Adi yang juga kader PDI-P itu sudah tidak dapat dipilih lagi pada Pilkada 2010 karena sudah menjabat Bupati Tabanan dua periode.
Sudana menyatakan, baik ia dan kader maupun simpatisan PDI-P Tabanan akan berjuang mati-matian agar paket Sukaja-Eka tetap menjadi bakal calon pemimpin daerah di kabupaten itu. Jika tidak terlaksana, maka ia mengancam akan keluar dari PDI-P dan menggembosi pilihan rakyat untuk calon dari PDI-P pada Pilkada Tabanan mendatang. [kompas.com]
Post a Comment