Home » » Imam Muslim Diangkat Militer, Belanda Kalang Kabut!

Imam Muslim Diangkat Militer, Belanda Kalang Kabut!

Written By admin on Saturday, April 11, 2009 | 10:42 PM

Kementerian pertahanan dan parlemen Belanda mengalamim bentrokan pada hari Jumat, tanggal 10 April kemarin, karena penunjukan seorang imam Muslim sebagai pemuka agama para tentara.

“Kami tidak bisa membatalkan penunjukan tersebut hanya berdasarkan perasaan,” kata deputi menteri pertahanan, Jack de Vries.

“Kami memerlukan dasar hukum, namun sayangnya hal itu tidak ada.”

Kementerian pertahanan pada hari Selasa lalu menunjuk dua orang imam Muslim dari Turki dan Maroko sebagai pembimbing agama para tentara.

Pengambilan sumpah dari kedua orang tersebut, Soud Aydin dan Ali Eddaoudi, menurut jadwal akan dilakukan pada hari Kamis mendatang.

Namun, upacara pengambilan sumpah menjadi tertunda karena parlemen menyuarakan keberatan mengenai penunjukan Eddaoudi karena dituduh memiliki pandangan ‘radikal’.

Kementerian pertahanan mengatakan bahwa para imam Muslim tersebut akan dikirimkan ke misi-misi di luar Belanda, khususnya di Afghanistan dimana terdapat 1.600 orang tentara Belanda.

Pasukan Belanda mempekerjakan 150 orang pemuka agama, termasuk 50 orang pastor Protestan, 40 orang pendeta Katolik Roma, perwakilan hak asasi manusia, dua orang Rabbi, dan dua pemuka agama Hindu.

Diantara 16 juta orang penduduk Belanda, satu juta diantaranya memeluk agama Islam, kebanyakan dari mereka berasal dari Turki dan Maroko.

Namun tidak ada data pasti mengenai jumlah tentara Muslim atau berlatar belakang Muslim di dalam pasukan Belanda.

Eddaoudi dikenal karena sering melontarkan kritikan terhadap Belanda dan dunia Barat.

Tahun lalu, dia mengkritisi Perdana Menteri Belanda, Jan Peter Balkenade, mengatakan bahwa Balkenade adalah seorang Kristen yang munafik.

Dia juga mengatakan bahwa “Umat Kristiani masih memerangi Umat Islam.”

Pada tahun 2007, dia menulis sebuah opini dimana didalamnya dia mengkritik penempatan pasukan Belanda di Afghanistan.

“Belanda, Amerika dan Inggris tidak memiliki urusan di dunia Islam,” tulis Eddaoudi.

Dia juga membela Taliban sebagai orang-orang yang berharga diri tinggi yang tidak akan pernah berhenti untuk memerangi pasukan koalisi pimpinan AS.

Dia juga mengatakan bahwa akan lebih banyak lagi tentara Belanda yang pulang dalam kantung mayat selama tentara Barat terus melakukan kekerasan terhadap masyarakat Afghanistan.

Pasukan koalisi pimpinan AS mulai menginvasi Afghanistan sejak peristiwa 9/11 dan melakukan invasi untuk menyingkirkan kelompok Islam Taliban dan juga Al-Qaeda.

Delapan tahun berselang, namun pasukan koalisi semakin tertekan dengan serangan setiap hari terhadap mereka. (
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA -BERITA PILIHAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger