Home » » Inilah Alasan Marzuki Alie menutup Sidang Paripurna secara sepihak

Inilah Alasan Marzuki Alie menutup Sidang Paripurna secara sepihak

Written By admin on Tuesday, March 2, 2010 | 3:52 PM

Ketua DPR Marzuki Alie membantah bahwa rapat sidang paripurna yang berakhir ricuh itu telah terjadi deadlock alias kebuntuan. Marzuki mengaku telah menuntaskan dua agenda, tanpa ada protes di awal pembukaan sidang.

"Karena tidak ada lagi hal-hal yang substansi maka saya tutup. Tidak ada deadlock. Deadlock itu kalau tidak ada kesepahaman, bila tidak ada titik temu," kata Marzuki Alie di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 2 Maret 2010.

Menurut Marzuki, pada awal pembukaan sidang paripurna, dia sudah membacakan dua agenda yang digelar dalam sidang. Agenda pertama adalah pelantikan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dari Fraksi PAN.

Kedua, adalah laporan Panitia Angket Century dari hasil kerjanya selama ini. "Itu sudah saya sampaikan di awal sidang dan saat itu tidak ada yang mengusulkan perubahan," ujar dia.

Maka itu, Marzuki langsung mengetok palu sebanyak tiga kali untuk menutup sidang paripurna. "Saya pimpin sidang sudah adil kok. Agendanya sudah selesai," tegas dia.

Seperti diketahui, sidang paripurna usai pembacaan kesimpulan Panitia Khusus (Pansus) Angket Century diwarnai kericuhan. Pimpinan DPR diserbu puluhan peserta sidang paripurna.

Kericuhan terjadi sesaat setelah Ketua DPR Marzuki Alie mengetok palu bahwa paripurna DPR hanya mendengar kesimpulan dan rekomendasi dari Pansus Century di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 2 Maret 2010.

Perdebatan sengit dan hujan interupsi terjadi saat Ketua DPR tidak memutuskan pengambilan voting dan keputusan atas kesimpulan Pansus dilakukan hari ini.

"Berdasarkan keputusan Badan Musyawarah DPR diputuskan hari ini hanya mendengarkan kesimpulan dan rekomendasi Pansus Century," kata Marzuki Alie sebelumnya

Pimpinan DPR lainnya Salahkan Tindakan Marzuki Alie


Dua Wakil Ketua DPR menyesalkan sikap Ketua DPR Marzuki Alie yang menutup Sidang Paripurna secara sepihak. Padahal saat itu banyak peserta sidang yang melakukan interupsi.

Kekecewaan tersebut diungkapkan Pramono Anung dan Anis Matta. Dua politisi muda itu merasa tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan penutupan sidang.

"Sungguh disesalkan, di mana pimpinan tidak bisa memimpin sidang. Kami sungguh menyesalkan saat itu belum ada omongan apapun terhadap pimpinan lainnya dan kemudian langsung diputuskan," kata Pram yang juga Sekjen PDI Perjuangan di press room DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (2/3/2010).

Semestinya, lanjut Pram, Marzuki berkonsultasi dulu dengan tiga wakilnya saat akan memutuskan penutupan sidang. "Nanti saat rapat pimpinan, kita minta agar setiap keputusan sifatnya kolektif kolegial, karena hal yang tadi mencoreng wajah parlemen," paparnya.

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengemukakan penilaian senada. Menurut dia, Sidang Paripurna adalah keputusan tertinggi yang bisa menubah keputusan Bamus soal waktu pelaksanaan paripurna.

"Kesan yang muncul adalah cara mengelola Sidang Paripurna dengan diktator dan tidak menunjukkan sikap lapang dada terhadap perbedaan. Seharusnya saat ingin putuskan tengok kanan dan kiri dulu dan bertanya," imbuhnya. (lam/vivanews/okezone)
Share this article :

+ comments + 1 comments

Anonymous
March 3, 2010 at 10:16 AM

Baca juga 38 Hal Menarik Di Dunia di:
http://caesarsoes.blogspot.com/2009/12/38-hal-menarik-di-dunia.html

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA -BERITA PILIHAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger