Peneliti dari AS menemukan, lektin, senyawa kimia yang ditemukan dalam pisang mampu menghambat perkembangan infeksi HIV di tubuh dengan cara memblok masuknya virus. BanLec bereaksi dalam protein yang menghambat akses masuk material genetik HIV ke dalam tubuh.
Ketua Tim Peneliti, Michael Swanson dari University of Michigan mengatakan persoalan yang terjadi pada obat HIV adalah membiarkan virus bermutasi dan menjadi kebal, tapi hal itu bakal sulit terjadi diawal pembentukan lektin.
"lektin dapat mengikat pada gula yang ditemukan pada beberapa tempat dari penyebaran HIV-1, dan sekiranya dapat bermutasi ganda pada virus yang tidak jauh dari lektin," ungkapnya seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Rabu (17/3).
Riset yang diterbitkan jurnal Biological Chemistry ini juga mengungkapkan Banlec efektif diujikan dalam laboratorium sama seperti dua obat HIV sebelumnya seperti T-20 and maraviroc.
Peneliti percaya, BanLec dapat digunakan sendiri tanpa harus diberikan bersama obat anti-HIV lain. Mereka juga optimis keberhasilan ini mampu menyelamatkan jutaan jiwa dari berbagai belahan dunia dari AIDS.
Dalam perkembangannya, guna mengatasi penyebaran infeksi HIV, para penderita umumnya diberikan satu obat anti-HIV. Sebelumnya, setiap pasien diberikan 2.5 pil anti-HIV.
Secara terpisah Professor David Marvovits dari University of Michigan Medical School berpendapat HIV masih bersarang di AS dan ledakan jumlah penderita HIV di negara-negara miskin menambah buruk persoalan. Pasalnya, para pengidap HIV merasakan penderitaan hebat dan harus membayar harga mahal untuk penderitaan tersebut.[republika]
Post a Comment