Home » » Inilah Kronologi dan Reaksi Dunia atas Mundurnya Husni Mubarak

Inilah Kronologi dan Reaksi Dunia atas Mundurnya Husni Mubarak

Written By admin on Saturday, February 12, 2011 | 9:33 AM


Berikut kronologi menjelang runtuhnya rezim Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun:

14 Jan

-Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali lari ke Arab Saudi menyusul bentrokan antara demonstran dan aparat selama berhari-hari yang menewaskan puluhan orang.

25 Jan

-Terinspirasi kejatuhan Presiden Ben Ali di Tunisia, ribuan rakyat Mesir menuntut diakhirinya kekuasaan Presiden Mubarak. Terjadi bentrokan demonstran dengan polisi.

26 Jan

-Polisi bentrok dengan ribuan demonstran yang melanggar larangan demonstrasi

27 jan

-Mohamad ElBaradei, mantan ketua Badan Energi Atom Internasional yang juga dikenal pengritik Mubarak, tiba di Kairo untuk bergabung dengan demonstran

28 jan

-Sekurangnya 24 orang tewas dalam bentrokan di seluruh Mesir. Mubarak memperpanjang jam malam ke seluruh kota di Mesir

-Mubarak memerintahkan tentara dan tank turun ke jalan untuk menghadang demonstran. Namun, demonstran malah menyambut tentara yang dianggap netral, tidak seperti polisi yang dikerahkan sebelumnya.

29 Jan

-Mubarak menyatakan merombak kabinet dan menolak mundur. Protes kembali membanjiri Lapangan Tahrir usai pernyataan Mubarak.

-Mubarak menunjuk kepada badan intelijen Omar Suleiman sebagai wapres.

-Ribuan demonstran turun ke jalan saat jam malam dimulai. Warga berjaga-jaga terhadap penjarahan.

31 Jan

-Militer mengatakan tak akan menggunakan kekerasan terhadap demonstran. Militer mengatakan kebebasan berekspresi dengan damai dijamin bagi semua warga negara

-Mubarak melantik cabinet baru. Suleiman mengatakan memintanya memulai dialog dengan semua kekuatan politik.

-Ribuan demonstran berkumpul dengan sendirinya di Lapangan Tahrir saat jam malam, menunut Mubarak mundur.

1 Feb

-Mubarak di televisi mengatakan tak akan turun dari jabatan, dan baru akan turun jika masa jabatan berakhir pada September. Ia juga menawarkan konsesi.

-sekitar sejuta rakyat berdemo di seluruh negeri meminta Mubarak mundur secepatnya.

2 Feb

-Militer meminta demonstran untuk meninggalkan jalanan dan jam malam dilonggarkan.

-Pecah bentrokan antara kelompok pendukung Mubarak dan massa demonstran di Lapangan Tahrir, namun militer diam saja.

-Mubarak menolak permintaan AS dan Eropa agar transisi politik dilakukan segera.

3 Feb

-Sejumlah tembakan dilepaskan kepada demonstran di Kairo, sekitar 10 tewas. PBB memperkirakan 300 telah tewas sepanjang gelombang demonstrasi.

4 Feb

-Ribuan berkumpul di Lapangan Tahrir untuk mendesak diakhirinya rezim Mubarak. Aksi ini dinamai ‘Hari Keberangkatan’.

5 Feb

-Anak Mubarak, Gamal, mundur sebagai pimpinan partai berkuasa Mesir.

6 Feb

-Kelompok oposisi, termasuk Ikhwanul Muslimin, melakukan pertemuan dengan Wapres Suleiman. Oposisi mengatakan tuntutan utama mereka tak dipenuhi, yakni Mubarak mundur. Kedua pihak sepakat untuk terus melakukan pertemuan dan sebuah komite dibentuk untuk mengkaji konstitusi.

-Bank kembali dibuka usai ditutup selama sepekan

-Ribuan berkumpul di Lapangan Tahrir untuk berdoa bagi para martir

7 Feb

-Kantor berita MENA melaporkan Mubarak membentuk dua komite untuk mengkaji amandemen konstitusi

-Pemimpin oposisi mengatakan pembicaraan dengan pemerintah tak ada kemajuan

8 Feb

-Rakyat Mesir menggelar demonstrasi terbesar

-Wapres Suleiman mengatakan pihaknya punya jadwal untuk transfer kekuasaan secara damai. Ia menjanjikan tak ada tindak represi terhadap demonstran. Ia memperingatkan militer akan melakukan kudeta jika demonstrasi tak juga diakhiri.

9 Feb

-Empat tewas dalam bentrokan antara aparat dan 3000 demonstran di Provinsi New Valley, selatan Kairo

10 Feb

-Militer membuat pernyataan yang mengindikasikan akan melakukan kudeta dan menyingkirkan Mubarak

-Mubarak diprediksi akan menyatakan mundur hari itu juga

-Mubarak menyampaikan pidato yang menegaskan tetap bertahan dan mendelegasikan kekuasaan eksekutif kepada Suleiman.

-Demonstran marah dan meningkatkan tekanan terhadap Mubarak. Aksi demonstrasi meningkat.

-Militer menyatakan mendukung rencana Mubarak

11 Feb

-Mubarak mundur dan menyerahkan wewenang kepada militer

-Suleiman mengatakan Dewan Militer akan memegang kendali atas Mesir

-Rakyat Mesir larut dalam kegembiraan

Reaksi Dunia Internasional terhadap mundurnya Husni mubarak

AS:

Wapres Joe Biden mengatakan pergantian kekuasaan di Mesir merupakan momen sangat penting dalam sejarah negara itu dan Timur Tengah. Transisi di Mesir adalah sebuah perubahan yang tak dapat dibalikkan.

Presiden Obama direncanakan menyampaikan pidato soal Mesir pada pukul 13 waktu setempat.

Saham AS naik

-Saham-saham Amerika Serikat ditutup naik moderat pada Jumat waktu setempat, karena investor hati-hati menyambut penyingkiran Presiden Mesir Hosni Mubarak, tetapi khawatir tentang ketidakpastian dari serah terima kekuasaan kepada militer. Dow Jones Industrial Average naik 43,97 poin (0,36 persen) menjadi berakhir pada 12.273,26, sementara indeks berbasis luas S&P 500 naik 7,28 poin (0,55 persen) menjadi 1.329,15 poin.

Uni Eropa (UE):

“UE menghormati keputusan Mubarak. Dengan mundur, ia telah mendengar suara rakyat Mesir dan membuka jalan untuk reformasi yang lebih cepat dan lebih dalam,” kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Catherine Ashton. “Yang penting saat ini adalah dialog dipercepat yang mengarah pada pemerintahan yang merangkul semua yang menghormati aspirasi rakyat. Masa depan Mesir terletak di tangan rakyat Mesir. UE akan membantu sebisanya.”

Israel:

“Terlalu dini memprediksi dampak pengunduran diri ini,” kata seorang pejabat senior Israel. “Kami harap bahwa perubahan kea rah demokrasi di Mesir akan terjadi tanpa kekerasan dan kesepakatan damai (dengan Israel) tetap dipertahankan.”

Gaza:

“Pengunduran Mubarak adalah awal kemenangan revolusi Mesir,” kata jubir Hamas, Sami Abu Zuhri. “Kemenangan ini adalah hasil pengorbanan dan tekad rakyat Mesir.”

“Kami meminta pemimpin baru Mesir untuk mengambil keputusan segera untuk menghapus blockade Gaza dan membuka gerbang penyeberangan Rafah secara permanen untuk mengizinkan lalu lintas orang-orang, dan demi dimulainya proses rekonstruksi di Gaza.”

Jerman:

“Hari ini hari kegembiraan,” kata Kanselir Angela Merkel dalam jumpa pers. “Kita semua menyaksikan perubahan bersejarah. Sayamerasakan kegembiraan rakyat Mesir dan jutaan orang di jalanan Mesir.”

Liga Arab:

“Saya menantikan untuk membangun konsensus nasional dalam periode-periode mendatang. Kini ada kesempatan besar dan jendela telah terbuka usai revolusi putih dan usai pengunduran diri Presiden,” ujar Sekjen Liga Arab yang juga warga Mesir, Amr Moussa, kepada televisi Al Arabiya.

Ditanya apakah berminat menjadi Presiden, ia mengatakan “Ini bukan saatnya berbicara itu… Sebagai rakyat Mesir, saya bangga untuk mengabdi kepada Negara dengan semua orang pada tahap ini, untuk membangun consensus dari opini-opini yang ada.”

Swiss

Swiss berjanji akan membekukan aset yang disinyalir milik Hosni Mubarak, yang mengundurkan diri sebagai presiden Mesir Jumat setelah 30 tahun berkuasa, juru bicara kementerian luar negeri negara itu mengatakan.

"Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa Swiss telah membekukan aset yang mungkin dari mantan presiden Mesir dengan segera," kata juru bicara Lars Knuchel. Namun untuk alasan etik, ia tak mengungkapkan berapa banyak aset yang dimiliki mantan presiden yang dituntut mundur oleh rakyatnya itu.

Denmark :

Menteri Luar Negeri Denmark Lene Espersen, Jumat, menyambut baik keputusan Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk mundur, dan meminta kepemimpinan baru militer untuk melakukan perundingan dengan para pemrotes dan oposisi.

"Saya pikir itu adalah keputusan yang tepat, karena Mubarak adalah simbol penindasan selama beberapa dasawarsa bagi pemrotes yang tidak percaya pada kemampuannya untuk melakukan reformasi yang diinginkan masyarakat Mesir," katanya dalam sebuah pernyataan.

Qatar:

“Ini langkah yang positif dan penting menuju aspirasi rakyat Mesir untuk mendapatkan demokrasi dan reformasi,” kata pernyataan dari Istana.


Duber RI untuk mesir :

Duta Besar RI untuk Mesir, A.M. Fachir memuji sikap kenegarawanan Presiden Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun sejak 1981 tersebut. "Pengunduran Kepala Negara Mesir itu menunjukkan kenegarawanan beliau yang dengan lapang dada menerima keinginan rakyat," katanya.

Dubes Fachir, yang akan mengakhiri masa tugasnya sebagai kepala perwakilan RI di Mesir pada bulan ini, tak luput meminta mahasiswa untuk tetap waspada dan mawas diri di negeri orang rantau itu. Sebelumnya, para mahasiswa Indonesia di Mesir dalam pertemuan dengan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) pada Kamis (10/2), menyampaikan kecemasan mereka atas keamanan terkait krisis di Mesir.[Republika]

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA -BERITA PILIHAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger